Tentang kami

My photo
Indonesia
Architecture Design

Monday, December 14, 2015

Green Living















    Banyak perumahan ataupun kawasan perumahan yang baru-baru ini mengusung konsep Green Living, dengan menggunakan label Green living, berharap bahwa hunian yang nantinya di bangun akan ramah lingkungan. Tetapi kita sebagai penghuni atau pencari hunian harus jeli memperhatikan, apakah memang benar Green living yang yang dipakai dalam sistem sarana prasarana lingkungan pemukiman tersebut, ataukah hanya sekedar tampak fasade bangunan saja yang terlihat sekilas seperti Green living.
Berikut sedikit keterangan tambahan tentang Green living. Dalam arsitektur yang baik sudah pasti akan sejalan dengan konsep green living, karena konsepa rsitektur yang baik adalah “adanya hubungan yang harmonis antara BANGUNAN- MANUSIA- LINGKUNGAN, ketiga hubungan ini hendaknya saling menyeimbangkan, tidak ada yang dilebihkan atau dikurangkan dari ketiga hal tersebut. Sehingga sebenarnya konsep arsitektur yang baik, sudah sejalan dengan Konsep Green living.
Yang harus kita perhatikan dalam memilih hunian dalam suatu kawasan perumahan atau pemukiman adalah:
1.    1Perhatikan konsep dari bangunan itu sendiri, baik sirkulasi udara dalam ruangan, atau sirkulasi cahaya dalam bangunan. Dalam sirkulasi udara yang baik hendaknya dihindari adanya spot- spot yang tidak mengalirkan udara, sehingga sirkulasi udara yang baik hendaknya udara yang dialirkan berbentuk menyilang (dari pojok- kepojok). Sirkulasi udara dalam ruangan bisa dengan bentuk bukaan seperti pintu atau jendela, bisa juga berupa lubang udara atau roaster. Sirkulasi cahaya juga tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan, ruangan yang baik hendaknya tidak ada bagian yang gelap dalam ruangan. Tetapi perlu dihindari bahwa cahaya yang masuk bukan cahaya matahari secara langsung, tetapi cahaya pantul atau pendar dari lingkungan sekitar.
2.   2Perhatikan hubungan antara bangunan dengan lingkungan sekitar, apakah bangunan tersebut memberi dampak yang baik atau tidak dengan lingkungan. Dalam hal ini berhubungan dengan saluran- saluran pembuangan air limbah, saluran air bersih, resapan,  air lingkungan. Saluran air limbah harus menggunakan kaidah- kaidah yang benar (bisa di cari di banyakreferensi). Sumber air bersih misal menggunakan air sumur, hendaknya mempunyai jarak yang cukup dengan resapan, baik resapan dalam kavling atau resapan lingkungan, dengan jarak minimal 10 m.
3.     3. Adanya sumur peresapan air kotor kavling harus ada yaitu resapan untuk septic tank, dan resapan untuk air buangan kotor.
4.     4. Adanya sumur peresapan air hujan di tiap kavling rumah, guna menampung air hujan di kavling tersebut. Meskipun di lingkungan luar kavlingj uga diharuskan adanya sumur resapan air hujan lingkungan.
5.   5. Adanya saluran air kotor lingkungan, bisa berupa got, atau selokan yang nantinya menuju ke sumur peresapan lingkungan, atau kesaluran lingkungan yang lebih besar atau riool kota.

Rumah Cantik nan Asri
















Rumah 2 lantai dengan konsep modern minimalis tropis, dengan permainan warna untuk memberi kesan tegas pada bagian permainan (accesorisbangunan).Bangunandengan luas 133 m2 yang berdiri diatas lahan seluas 185 m2, dengan open space di depan dan di belakang yang cukup luas sebagai taman. Bangunan ini memang memakai konsep modern tropis, sehingga tanpa menghilangkan kesan “hijau tropis” dengan memanfaatkan open space di bagian belakang sebagai “paru- paru rumah” penyedia udara segar nan alami. Pencahayaan yang digunakan semaksial mungkin memakai cahaya alami matahari, sehingga lebih bisa menghemat listrik dalam pencahayaannya.Permainan bukaan pintu dan jendela juga memaksimalkan udara alami, sehingga dari 2 hal tersebut (pencahayaandan udara) maka bisa di sebut desain rumah ini adalah “RumahHemat Energi”










Wednesday, November 11, 2015

Eksklusif Guest House

Guest house dengan konsep green modern minimalis


















Jumlah kamar 11 buah dengan 1 kamar utama
Nuansa hijau di terapkan di warna exterior sesuai dengan tema yang di pakai yaitu green minimalis
















 

Pada bagian tangga menggunakan material baja profil dengan perpaduan kayu sebagai anak tangga, memberikan nuansa menyatu dengan alam.

 


Monday, January 20, 2014

Handrailing Tangga


Kasus- kasus yang terjadi di bangunan, baik itu Perumahan atau Rumah tinggal pribadi (mungkin sepele tetapi bukan berarti hal tersebut harus di abaikan)





Pemilihan bahan dan bentuk railing tangga sangat menentukan estetika dari interior bangunan, karena salah satu kelebihan dari bangunan 2 lantai adalah adanya bentuk tangga yang cantik.


Yang biasa terjadi di lapangan:

Handrailing tangga biasa di buat dengan ketebalan besi yang minim, meski tampilan tetap kelihatan kokoh, tetapi begitu di teliti akan terlihat bahwa ketebalan besi yang digunakan sangatlah minim, sehingga handrailing tidah akan bertahan lama, meskipun secara estetika tampilan akan sama dengan handrailing pada umumnya.


Saran:

Perbaikan pada material handrailing, termasuk dari bentuk kayu pegangan.

Tangga monyet


Kasus- kasus yang terjadi di bangunan, baik itu Perumahan atau Rumah tinggal pribadi (mungkin sepele tetapi bukan berarti hal tersebut harus di abaikan)
    
     




Yang biasa terjadi di lapangan:

Tangga monyet biasanya di buat dengan sederhana dan ditempatkan di bagian yang sempit, misal di pojokan rumah, yang kemungkinan juga jika dilihat dari segi keamanan dan kenyamanan pastilah akan sangat kurang, alias berbahaya bagi pengguna. Tetapi pada kasus- kasus tertentu memang bentuk dan perletakannya memang kurang memenuhi syarat kenyamanan, karena tangga monyet hanya digunakan pada saat tertentu dan pada keadaan darurat, misal untuk perawatan atap dak atau perbaikan, pembersihan tandon air.


Saran:

Alangkah baiknya jika perencanaan perletakan tangga monyet di perhitungkan sedemikian rupa. Bentuk dan bahan di fungsikan untuk keutamaan dari segi keamanan dan kenyamanan.

Sunday, January 19, 2014

Kran carport & buangannya


Kasus- kasus yang terjadi di bangunan, baik itu Perumahan atau Rumah tinggal pribadi (mungkin sepele tetapi bukan berarti hal tersebut harus di abaikan)

      

Yang biasa terjadi di lapangan:

Kran air yang di letakkan di daerah carport, yang fungsinya adalah untuk mencuci kendaraan bermotor ataupun untuk memnyiram tanaman depan atau juga untuk membersihkan area carport, biasanya hanya sekedar di letakkan di titik outlet tanpa adanya saluran pembuangan air kotor yang notabene kebutuhannya sebenarnya sangat penting, secara estetis jika tanpa saluran air kotor (floor drain) tentunya akan tidak bagus karena akan terlihat semrawut dan kotor dengan adanya genangan air di sana sini.





 Saran:

Adanya saluran pembuangan air kotor yang secara estetis arsitektural akan meningkatkan keindahan, dan secara mekanikal tentunya akan lebih teratur.

Lampu luar/ eksterior


Kasus- kasus yang terjadi di bangunan, baik itu Perumahan atau Rumah tinggal pribadi (mungkin sepele tetapi bukan berarti hal tersebut harus di abaikan)



Yang biasa terjadi di lapangan:
Titik lampu eksterior biasa di letakkan di bawah tritisan atap, tetapi kendalanya terkadang di bawah tritisan lantai 02 masih ada topi- topi yang biasanya ada diatas roaster, dan secara langsung akan mengganggu cahaya lampu tritisan, seperti yang ada di gambar di bawah ini:




Saran:
Titik lampu sebaiknya di letakkan di titik- titik yang tidak bertabrakan dengan letak topi- topi jendela, sehingga jika lampu dinyalakan pada malam hari, cahaya lampu tidak terhalang topi- topi yang ada di bawahnya.
Arsitek mendapat peran yang penting dalam hal ini, disinilah keunggulan seorang arsitek. Bagaimana ia bisa membuat alokasi-alokasi titik lampu sehingga bisa mendapatkan fungsi secara maksimal, tanpa mengacuhkan segi estetis.